Minggu, 20 Maret 2016

Fungsi dan manfaat kayu jati untuk pembangunan

Fungsi dan manfaat kayu jati untuk pembangunan – Kayu jati merupakan kayu yang berasal dari pohon jati, kayu jati sendiri memiliki ciri ciri yakni: berukuran besar, berbatang pohon yang lurus, pada musim kemarau daunnya akan gugur, serta dapat tumbuh hingga ketinggian 30 – 40 m. Kayu jati sudah sangat terkenal kuat dan memiliki banyak manfaat, ada juga sebagian orang menganggap bahwakayu jati merupakan lambang kemewahan begi mereka yang memilikinya (furniture).
az
MENGENAL KAYU JATI
Pada awalnya pohon jati dianggap sebagai jenis asing dari pohon yang dimasukkan ke jawa yang ditanam oleh orang orang hindu ribuan tahun yang lalu. Tetapi setelah hasil pengujian variasi isozyme yang telah dilakukan Kertadikara pada tahun 1994 membuktikan bahwa jati di Jawa merupakan hasil evolusi sejak puluhan hingga ratusan ribu tahun yang lalu.
Pertumbuhan pohon jati yang dimana sebagai penghasil kayu jati dapat dikatakan lamban dengan germinasi yang rendah. Hal ini membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit. Hal ini pula yang mengakibatkan permintaan akan ketersediaan kayu jati sering tidak dapat dipenuhi.
Di Indonesia kayu jati dianggap sebagai kayu yang memilliki kualitas terbaik, sehingga kayu jati selalu menjadi primadona. Hal ini dikarenakan kayu jati adalah kayu dari pohon yang bertekstur lingkar besar, batangnya lurus, serta memiliki sedikit cabang. Kayu jati yang dianggap memiliki kualitas yang lebih bagus daripada kayu jati Jawa adalah kayu jati Myanmar.
Kayu jati jawa juga lebih halus daripada kayu jati dari daerah lain di Indonesia. di pulau jawa sendiri, orang mengenal 6 macam kayu jati yaitu, jati lengo, jati sungu, jati malam, jati werut, jati doreng, jati kapur, dan jati kembang. Kesemuanya memiliki ciri khasnya masing masing.
Kepadatan dari kayu jati sendiri berkisar antara 700 sampai 930 kilogram permeter kubik. Kayu jati juga deikenal awet karena anti rayap, jamur, serta udara lembab. Kayu jati juga mampu bertahan pada perubahan suhu udara, hal ini disebabkan oleh karena zat ekstaktif pada pohon yang disebut tectuquinon

Kayu Ulin

Kayu Ulin
kayu Ulin merupakan jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang terkenal sangat kuat. Pohon ulin ini tumbuh subur di kalimantan. material alam ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lain. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang pancang, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I. 
kayu ulin

Kayu Meranti

Kayu Meranti
kayu meranti merah merupakan jenis kayu keras yang mempunyai warna merah muda tua hingga merah muda pucat. Jenis kayu ini bertektur tidak terlalu halus. bahan alam ini sering digunakan untuk membuat multiplek yang sering digunakan untuk bekisting. Pohon meranti sangat mudah ditemui di hutan di pulau Kalimantan.
Kayu Meranti

Kayu Gelam

Kayu Gelam
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan lainnya adalah kayu gelam. Material alam ini sering digunakan pada proyek-proyek rumah, kayu bakar, pagar, dan tiang-tiang sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai stager atau perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa daerah jenis kayu ini digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembaran. 
kayu gelam

Kayu Merbau

Kayu Merbau
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan terhadap serangga adalah kayu merbau. Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan highlit kuning dan tekstur serat garisnya terputus-putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis kayu ini termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Jenis kayu ini tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. 
 
Kayu Merbau

Kayu Bengkirai

Kayu Bengkirai
Jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kelas kayu. Salah satu jenis kayu yang lumayan kuat, awet, dan tahan cuaca adalah bengkirai. Kayu bengkirai sering digunakan untuk material konstruksi bangunan seperti atap kayu. karena kelebihannya yang kuat dan tahan lama sering dijadikan material eksterior seperti listplank, decking dan sebagainya.
Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Jenis kayu ini berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.
kayu bengkirai

Kayu Kamper

Kayu Kamper
jenis-jenis kayu yang lain untuk konstruksi bangunan adalah kayu kamper. kayu kamper sering disebut dengan kayu borneo. jenis material alam ini mempunyai serat dan tekstur yang indah. Biasa digunakan untuk pembuatan kusen pintu maupun jendela walaupun kekuatannya tidak sebaik dengan kayu jati. Alasan sering digunakan untuk kusen adalah jenis kayu ini tidak disukai rayap dan serangga lainnya sehingga sangat cocok digunakan sebagai material furniture. 

 Secara umum kayu kamper dibagi dalam 3 kategori yang dijual dipasaran. Pertama kayu kamper samarinda kedua kayu kamper surabaya dan ketiga kayu kamper kruing dari sumatera. Hal ini disebabkan karena kayu kamper menjadi komoditas penting penyangga perekonomian masyarakat di Indonesia. Sehingga saat ini perkebunan Tanaman kamper hampir merata di seluruh Indonesia. Mengingat manfaat perekonomian yang dihasilkan dari kayu kamper ini. 

Kayu Nangka, Cara Kuno Tangkal Wabah Pes

 Kayu nangka banyak digunakan untuk membangun rumah joglo pada zaman kuno.

 
Kayu Nangka, Cara Kuno Tangkal Wabah Pes


Kayu nangka kerap menjadi pilihan sebab kayu jati yang menjadi idola bahan baku mebel harganya kian tak terjangkau perajin. Kayu nangka yang di zaman dahulu dipakai sebagai bahan dasar pembangunan rumah joglo tak kalah dengan kayu jati ini ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan.

Batang kayu nangka adalah salah satu resep trasidional yang dapat mengurangi penyebaran penyakit pes yang dibawa oleh tikus.

Sejawaran dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Arif Akhayat, M.A., mengatakan di era tahun 1870-an kayu nangka dikenal luas di pulau Jawa. Karena saat itu kayu jati di Jawa diekspor secara-besar-besaran oleh Belanda ke Eropa sehingga pasokan kayu jati menipis. Bahkan pasokan kayu jati di Jepara pun habis.

“Kayu nangka jadi solusinya,” katanya.  Pilihan pada kayu nangka juga tidak sembarangan. Bermula dari proyek tanam paksa Belanda dalam pembangunan perumahan dan jalan sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Untuk menampung para pekerja tersebut maka dibuatlah rumah sementara yang terbuat dari bambu.

Setelah mereka tiggal di rumah bambu, banyak pekerja yang terserang penyakit pes. Bahkan penyakit ini menyebar luas ke masyarakat. “Akhirnya diganti dengan kayu nangka agar tidak digerogoti tikus. Dengan kayu nangka, rumah tidak dimakan oleh serangga. Jadi kayu nangka mengurangi serangan pes,” kisahnya.

Pemerhati bangunan cagar budaya, Dr. Laretna Adhisakti mengatakan, sebenarnya sejak dahulu bangunan kuno di Jawa yang menggunakan kayu nangka. Bahkan untuk kandang ternak menggunakan kayu nangka. “Memang untuk bangunan baru sekarang jarang menggunakan nangka. Tapi bangunan kuno yang saya temukan terbuat dari kayu nangka. Bahkan banyak kandang kerbau dan sapi banyak dari kayu nangka,” ujarnya. (umi)

Rabu, 16 Maret 2016

kayu mahoni

Mahoni adalah tumbuhan berbatang keras yang berkulit kasar dan tebal berwarna hitam kecoklatan. Mahoni adalah pohon peneduh dan pelindung di tepi jalan atau di pekarangan. Mahoni memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, dari mulai sebagai bahan bangunan sampai dengan untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.
Pohon Mahoni berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai

kayu karet


Tahun ke tahun kebutuhan bahan baku kayu nasional semakin meningkat. Data Dirjen Perkebunan tahun 2010 menunjukkan, bahwa kebutuhan kayu nasional mencapai 43 juta m3. Tapi kebijakan soft landing Kementerian Kehutanan membatasinya, sehingga negeri ini di tahun 201 0 hanya diberi  jatah tebangan sebesar 9,1 juta m3. Deforestasi hutan alam yang semakin tinggi penyebab munculnya kebijakan ini. Jelas, terdapat marjin antara supply dan demand sebesar 33,9 juta m3. Semakin jelas pula, diperlukan alternatif pengganti kayu hutan untuk di ekspor.
Kementrian kehutanan merilis, laju deforestasi Indonesia dalam kurun waktu 2005 – 2010 mencapai 1,175 juta ha per tahun. “Kayu karet bisa menjawab gap itu. Apalagi dengan diluncurkan program Hutan Tanaman Industri (HTI). Sekarang, tanaman karet memiliki prospek yang baik,” kata Cicilia Nancy, Peneliti Sosial Ekonomi di Balai Penelitian Sembawa. Nancy menambahkan lagi bahwa sebagai tanaman perkebunan, nilai ekonomis tanaman karet tak hanya terletak pada kemampuannya menghasilkan lateks, tetapi juga kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku perabot rumah tangga.
“Peningkatan permintaan kayu karet karena membaiknya perekonomian dunia, pertambahan penduduk, dan terbatasnya ketersediaan kayu hutan alam seperti kayu meranti putih, ramin, dan Agathis yang dilarang untuk di ekspor dalam bentuk kayu gergajian,” ungkap Nancy. Produk kayu yang berwarna khas putih kekuningan seperti kayu ramin ini banyak dikonsumsi negara-negara seperti Singapura, Jepang, China, Taiwan, dan Amerika Latin dalam bentuk furniture, papan partikel, parquet flooring, moulding, laminating, dan pulp. Perkembangan teknologi pengolahan kayu saat ini menjadikan pemanfaatan kayu karet sebagai bahan baku industri tidak lagi hanya terbatas untuk kayu pertukangan, tetapi kayu-kayu yang berukuran lebih kecilpun dapat diproses di pabrik Medium Density Fiber (MDF) menjadi bubur kayu untuk kemudian menghasilkan produk akhir dalam bentuk particle board, fibre board, pulp, dan kertas.  Seluruh bagian kayu termasuk cabang dan ranting sudah dapat dimanfaatkan.
Kayu karet diharapkan dapat digunakan lebih luas sebagai substisusi kayu alam. Potensi kayu karet untuk diolah menjadi bahan baku industri cukup besar. Jika mengacu kepada statistik karet, diketahui bahwa luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2009 seluas 3,4 juta hektar. Sebesar 85 persen atau 3 juta hektar adalah kebun karet rakyat. Dengan demikian perkebunan rakyat menjadi tumpuan pengembangan kayu karet. Potensi kayu karet diperkirakan lebih kurang 8,5 juta m3 per tahun, didasarkan atas luas areal perkebunan karet yang ada. Diasumsikan perkebunan karet setiap tahun meremajakan 5-10 persen dari arealnya. Harap diingat ada 400 ribu ha perkebunan rakyat dalam kondisi tua, rusak, dan tidak produktif, yang saat ini membutuhkan peremajaan. Persoalannya, belum ada sumber dana untuk meremajakannya

kayu besi


Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa dikenal dengan sebutan “bulian” atau kayu besi adalah salah satu jenis pohon berkayu yang merupakan pohon endemik khas dari daerah Kalimantan. Kayu ulin termasuk dalam salah satu jenis pohon yang berukuran cukup besar dan merupakan jenis pohon dari hutan tropika basah yang tumbuh dan berkembang secara alami di beberapa  wilayah di Indonesia seperti pulau Sumatera bagian selatan dan wilayah pulau Kalimantan.
Ciri-ciri utama kayu ulin


  • Kulit pohon yang licin, berwarna kuning atau kelabu muda.
  • Batangnya yang lurus dengan banir yang tumbuh tidak secara melingkar.
  • Ulin yang sudah dipotong akan menghitam jika lama terendam air.
  • Tekstur kayunya kasar, sangat keras sehingga sulit digergaji, dan baunya aromatis.
  • Tidak memiliki banyak cabang
Ulin tumbuh dengan berbagai keistimewaan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh kayu-kayu lain. Kayunya yang mampu tumbuh dengan diameter yang cukup besar, namun juga cukup tinggi, serta memiliki sifat yang sangat keras dan juga tidak mudah di makan rayap. Atas dasar keistimewaan yang ada pada pohon ulin itulah maka tak heran jika kayu ulin diburu oleh banyak orang untuk dimanfaatkan dan dijadikan sebagai penunjang atau bahan pokok berbagai hal. Selain itu, harga jual yang juga cukup tinggi menjadikan ulin banyak diminati oleh banyak orang.

kayu winong



Pohon winong atau binong (Tetrameles nudiflora) termasuk tumbuhan yang langka. Pohon winong termasuk salah satu nama pohon yang kurang terkenal dan familier di telinga kita. Ukuran pohon winong atau binong yang raksasa (besar) dan akarnya yang dapat menjalar kemana-mana sering menjadi ancaman bagi bangunan.
Pohon winong atau binong sering ditemui di tempat-tempat yang dianggap keramat. Di Vietnam dan Kamboja pohon ini biasa tumbuh di antara reruntuhan candi atau bangunan kuno. Biasanya pohon ini sudah berusia ratusan tahun.
Di Indonesia pohon winong mempunyai beberapa nama lokal yang berbeda seperti binong, binung (Sunda), winong (Jawa), kayu tabu (Palembang), dan mengkundor (Melayu). Sedangkan dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dinamai dengan nama genusnya, Tetrameles.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan langka bernama pohon winong ini mempunyai nama latin Tetrameles nudiflora dengan beberapa sinonim seperti; Tetrameles grahamiana (Nimmo) Wight, Tetrameles grahamiana var. ceylanica A. DC., dan Tetrameles rufinervisMiq

kayu pinus

Sedikit gambaran tentang pohon pinus, ia termasuk pohon yang rindang dan mempunyai banyak manfaat buat manusia sebagai obat. Pohon ini banyak dijumpai di daerah yang berbukit dan pegunungan, sekarang ini sudah bisa ditanam sebagai pohon industri

Manfaat Getah Pinus

Pohon pinus yang biasa kita lihat di daerah pegunungan ternyata menghasilkan getah yang sangat berguna untuk kita. Hasil dari getah pinus itu bisa menghasilkan minyak terpenting yang mengandung senyawa terpene yakni salah satu isomerhidrokarbon tak jenuh dari C10H163 terutama monoterpence alfa-pinene dan beta-pinene, terpentin biasanya digunakan sebagai pelarut untuk mengencerkan cat minyak untuk bahan campuran vernis yang bias kita gunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia lainnya

Aroma Pewangi

Aroma terpentin harum seperti minyak kayu putih, karena keharumannya itu terpentin bisa digunakan untuk bahan pewangi lantai atau pembunuh kuman yang biasa kita beli, tapi ada lagi kegunaan lain dari terpentinsebagai bahan baku pembuat parfum, minya esensial dari getah pinus ini diekstrak sehingga bisa menghasilkan terpinol yaitu alfa-terpinol meurpakan salah satu dari 3 jenis alkohol isomer beraroma harum

Usaha Kayu Pinus


 Pesanan kayu kayu pinus kini mulai datang kepada masyarakat atau usaha di luar yang memiliki pohon pohon tersebut dengan harga yang kompetitif. Umumnya mereka menanam pada lahan yang curam dengan populasi sistematis yang diatur untuk ditebang dan dipertahankan, sekaligus sebagai upaya mencegah erosi. Hingga sekarang masih sedikit sekali masyarakat yang memiliki pohon pohon pinus, walau potensi pasarnya meninggi. Yang tinggal dihindari adalah bagaimana terhindar situasi masyarakat yang memiliki pohon pohon pinus melakukan penebangan secara besar besaran akibat tergiur harga (komersil). Saat ini dipasaran kayu pinus rata rata dibandrol seharga diatas Rp. 4 juta an /log gelondongan umur 35 tahun ke atas. Namun meski harga mahal para peminat kayu pinus terus meninggi

kayu waru

Waru atau baru (Hibiscus tiliaceus, suku kapas-kapasan atau Malvaceae), juga dikenal sebagai waru laut, dan dadap laut (Pontianak)[1] telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan distek. Namun, aslinya tumbuhan ini diperbanyak dengan biji. Memakai stek untuk perkembanganbiakan waru agak sulit, karena tunas akan mudah sekali terpotong.[1]
Waru masih semarga dengan kembang sepatu.[1] Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di Pasifik barat namun sekarang tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik dan dikenal dengan berbagai nama: hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti), beach Hibiscus, Tewalpin, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia tumbuhan ini memiliki banyak nama seperti: baru (Gayo, Belitung, Md., Mak., Sumba, Hal.); baru dowongi (Ternate, Tidore); waru (Sd., Jw., Bal., Bug., Flores); haru, halu, faru, fanu (aneka bahasa di Maluku); dan lain-lain.[2

Jumat, 11 Maret 2016

kayu sengon







MENGENAL KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria)


MENGENAL SENGON (Paraserianthes
falcataria
)
MORFOLOGI DAN ANATOMI
A. Morfologi
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Fabales
Famili : Fabaceae
Sub Famili : Mimosoidae
Marga : Paraserianthes
Jenis : Paraserianthes falcataria
Sinonim : Albizia moluccana Miq. Albizia
falcata
Backer; Albizia falcataria (L.) Fosberg.
Nama lokal/daerah : Sengon (umum), jeungjing
(Sunda), sengon laut (Jawa), sika(Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon
(Irja).
Deskripsi
botani
Batang
Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat
mencapai 40 m, tinggi batang bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin,
berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100
cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang, selalu hijau.
Daun
Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda
panjang dapat mencapai 40 cm, terdiri dari 8 – 15 pasang anak tangkai daun yang
berisi 15 – 25 helai daun, dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok.
Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus
sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.
Akar
Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat
menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan
tidak menonjol kepermukaan tanah.
Akar
rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah
disekitar
pohon sengon menjadi subur.
Bunga
Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai
berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit
berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina,
dengan cara penyerbukan yang dibantu
oleh angin atau serangga.
Buah
Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, tidak
bersekat-sekat dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 –
30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil, waktu muda berwarna hijau dan jika
sudah tua biji akan berubah kuning sampai berwarna coklat kehitaman,agak keras,
dan berlilin
Benih
Pipih, lonjong, 3 – 4 x 6 – 7 mm, warna hijau,
bagian tengah coklat. Jumlah benih 40.000 butir/kg. Daya berkecambah rata-rata
80%. Berat 1.000 butir 16 – 26 gram.
Kegunaan
Merupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan,
kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu lapis, korek api, alat musik,
pulp. Daun sebagai pakan ayam dan kambing. Di Ambon kulit batang digunakan
untuk penyamak jaring, kadang-kadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai
pohon pelindung, tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.
B. Anatomi
Nama botanis: (Paraserianthes
falcataria
(L) Nielsen), syn. Albizia falcata Backer,
famili Mimosaceae. Nama daerah :Albizia, bae, bai, jeungjing, jeungjing laut,
jing laut, rare, salawaku, salawaku merah, salawaku putih, salawoku, sekat,
sengon laut, sengon sabrang, sika, sika bot, sikas, tawa sela, wai, wahagom,
wiekkie.Nama lain : Batai (Malaysia Barat, Sabah, Philipina, Inggris, Amerika
Serikat, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman); kayu machis (Sarawak);
puah (Brunei). Penyebaran : Seluruh Jawa, Maluku, Irian Jaya.
Ciri umum : Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat
muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu
teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang
lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap.
Kayu yang masih segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika
kayunya menjadi kering. Sifat kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan
kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai
nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan
5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak
semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang
berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin.
(Martawijaya dan Kartasujana, 1977).
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah,
papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak
korek api, pulp, kertas dan lain-lain
Studi
Perbandingan Metode Sampling Bor Riap dengan Disk untukPengukuran Proporsi dan
Dimensi Serat Kayu Sengon Salomon(Paraserianthes falcataria, (L.)
Nielsen)
Penggunaan metoda bor riap dan metoda disk
tidakmemberikan perbedaan yang nyata untuk pengukuran dimensi serat. Demikian juga terhadap proporsi sel juga tidak memberikan perbedaan
yang nyata sebagai akibat perbedaan
penggunaan kedua metoda tersebut. Letak
kedudukan kayu pada arah radial tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap
hasil pengukuran proporsi tipe sel. Untuk dimensi serat terdapat variasi sebagai berikut Panjang serat berbeda nyata pada arah
radial, dimana panjang serat untuk bagian dekat kulit lebih panjang dibanding
bagian dekat hati, demikian juga untuk tebal dinding sel kayu. Diameter serat dan diameter lumen tidak berbeda
nyata pada arah radial kayu